Ia bernama Abbasia. Tingginya sekitar 160 cm, geraknya sudah tak gesit lagi. Jalannya sudah mulai pelan dengan langkah yang tak lebar. Kulitnya yang kuning langsat, sudah mulai keriput, meski hidungnya tetap tampak mancung.
Pandangannya masih jeli melihat huruf-huruf Al-Qur’an. Telinganya pun masih jelas mendengar, terutama ketika ada kesalahan bacaan anak-anak yang belajar mengaji Al-Qur’an. Rambutnya sudah memutih semua. Kondisi fisik tersebut, tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap aktif melakukan aktivitas sehari-harinya sebagai guru mengaji anak-anak.